Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hemoglobin: Fungsi, Nilai Normal, Nilai Tidak Normal

Jangan lupa membaca artikel tentang Pendidikan di > Informasi Pendidikan Terupdate.

hemoglobin-doktersehat

DokterSehat.Com – Hemoglobin (Hb) adalah salah satu komponen paling penting dalam darah. Terlalu tinggi atau terlalu rendahnya kadar hemoglobin seseorang dapat mengindikasikan suatu kondisi kelainan dalam darah.  Dalam artikel ini pula Anda juga akan diajak mengenal lebih jauh apa yang dimaksud dengan hemoglobin, nilai normal, serta bagaimana cara mengukur nilai normal hemoglobin?

Apa Itu Hemoglobin?

Hemoglobin adalah protein dengan kandungan zat besi yang ditemukan di dalam sel darah merah. Keberadaan hemoglobin ini lah yang memberikan ciri khas warna merah pada sel darah (eritrosit). Beberapa penyakit atau kondisi tertentu yang memengaruhi sel darah merah dapat berakibat pada hemoglobin.

Umumnya tingkat hemoglobin juga akan meningkat ketika jumlah sel darah merah meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah sel darah merah menurun, maka kadar hemoglobin umumnya juga akan menurun dan hal ini bisa diakibatkan oleh beberapa kondisi tertentu.

Fungsi Hemoglobin

Fungsi hemoglobin yang paling utama adalah sebagai transportasi oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan dan organ di seluruh tubuh, yang dimana  fungsi oksigen sendiri sangat besar peranannya untuk proses metabolisme. Hemoglobin juga membantu sebagian kecil transportasi dari karbon dioksida dan hasil metabolisme tubuh yang nantinya akan dibuang saat kita mengeluarkan nafas.

Berikut adalah penjelasan tentang fungsi hemoglobin:

1. Memberikan warna merah pada darah

Telah disingging sebelumnya fungsi hemoglobin adalah memberikan warna merah pada sel darah (eritrosit).

Hemoglobin terdiri dari empat rantai asam amino. Masing-masing rantai terbuat dari 141-146 asam amino. Setiap rantai asam amino memiliki kandungan heme. Heme ini lah yang merupakan molekul yang tanggung jawab memberikan warna merah pada darah.

2. Mengikat dan mengangkut oksigen

Fungsi hemoglobin yang paling utama dan paling penting di dalam darah adalah mengikat dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Hemoglobin akan mengikat oksigen dari kapiler di paru-paru, kemudian mengangkut dan menyebarkannya ke semua jaringan dan organ dalam tubuh.

3. Mengangkut karbon dioksida dan molekul lainnya

Selain berfungsi untuk mengangkut oksigen, hemoglobin juga berperan dalam pengangkutan karbon dioksida dari jaringan dan organ tubuh menuju ke paru-paru, lalu dikeluarkan saat kita menghembuskan nafas.

Nilai Normal Hemoglobin

Tes hemoglobin dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin. Tingkat hemoglobin dapat dihitung sendiri atau dengan mengetahui hematokrit atau persentase volume sel darah merah dalam darah. Selain itu dapat juga diketahui saat melakukan tes darah lengkap atau complete blood count (CBC).

Sampel darah untuk tes hemoglobin biasanya diambil dari pembuluh darah vena di lengan atau pembuluh kapiler di ujung jari. Hal ini berlaku untuk anak-anak maupun orang dewasa. Sedangkan untuk bayi yang baru lahir, sampel darah bisa diambil dari bagian tumit.

Nilai hemoglobin normal dapat berbeda pada setiap orang dipengaruhi dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatannya. Berikut adalah nilai normal hemoglobin:

  • Anak usia 0,5 hingga 4 tahun: 11 g/dL atau lebih
  • Anak usia 5-12 tahun: 11,5 g/dL
  • Pria dewasa: 13,5-17,5 g/dL
  • Wanita dewasa: 12,0-15,5 g/dL
  • Wanita hamil: 11,0 g/dl atau lebih

Setiap laboratorium dapat memiliki rentang nilai normal hemoglobin yang berbeda-beda, namun umumnya angkanya tidak akan berjauhan.

Nilai Tidak Normal Hemoglobin

Jika kadar hemoglobin seseorang terlalu tinggi atau terlalu rendah, hal tersebut menandakan adanya masalah pada sel darah merah (eritrosit). Ketika nilai hemoglobin tinggi, kondisi ini disebut dengan polisitemia, namun polisitemia ini biasanya juga disertai peningkatan nilai trombosit dan leukosit. Sebaliknya, jika nilai hemoglobin rendah, maka disebut sebagai anemia.

A. Nilai hemoglobin terlalu tinggi

Nilai hemoglobin terlalu tinggi disebabkan oleh peningkatan jumlah eritrosit atau sel darah merah. Kondisi ini termasuk ke dalam kondisi yang jarang terjadi. Penyebab hemoglobin tinggi yang paling umum disebabkan oleh kondisi seperti sebagai berikut ini:

1. Penyakit paru-paru

Penyebab polisitemia yang pertama adalah penyakit paru-paru.

Penyakit paru-paru dapat menyebabkan seseorang kesulitan menghirup dan menyerap oksigen dalam jumlah normal yang dibutuhkan tubuh. Akibat kondisi ini, tubuh mencoba menggantikannya dengan memproduksi sel darah merah lebih banyak.

2. Penyakit jantung bawaan

Terdapat beberapa bentuk penyakit jantung yang disebabkan oleh hubungan abnormal antara kedua sisi jantung.

Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Sama halnya seperti kasus pertama, tubuh juga berusaha memperbaiki kondisi penurunan kadar oksigen ini dengan memperbanyak produksi sel darah merah.

3. Polisitemia vera

Polisitemia vera adalah kelainan pada sumsum tulang tempat produksi sel darah sehingga menyebabkan produksi sel darah merah tidak terkontrol.

Kondisi ini tidak umum dan biasanya berkembang perlahan. Kondisi ini tidak hanya didiagnosis melalui tes hemoglobin, tapi juga tes hematokrit. Selain pemeriksaan darah, dibutuhkan juga aspirasi atau biopsi sumsum tulang untuk memastikan kondisi ini.

Selain kondisi di atas, kondisi lain yang menyebabkan nilai hemoglobin tinggi adalah seperti dehidrasi, merokok, tumor ginjal, hidup di tempat tinggi, dan penyebab genetik.

B. Nilai hemoglobin terlalu rendah

Nilai hemoglobin rendah umumnya juga ditunjukkan dengan nilai sel darah merah dan hematokrit rendah. Kondisi ini disebut dengan anemia. Kondisi yang bisa menyebabkan nilai hemoglobin rendah adalah seperti berikut ini:

1. Kehilangan banyak darah

Kadar hemoglobin rendah bisa disebabkan oleh tubuh kehilangan banyak darah.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh trauma parah atau pendarahan kronis pada bagian tubuh tertentu seperti:

  • Saluran pencernaan (akibat polip, radang perut kanker usus besar).
  • Kandung kemih
  • Rahim (pendarahan menstruasi berat)

2. Kekurangan nutrisi tertentu

Terdapat beberapa jenis jenis anemia yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi tertentu. Anemia tersebut antara lain seperti anemia defisiensi zat besi, anemia defisiensi asam folat, dan anemia defisiensi vitamin B12.

3. Hancurnya sel darah merah secara berlebihan

Hancurnya sel darah merah secara berlebihan dapat menyebabkan kadar hemoglobin rendah.

Penyebab hancurnya sel darah merah secara berlebihan termasuk anemia hemolitik, anemia sel sabit, defisiensi G6PD, dan penyebab lainnya.

4. Talasemia

Talasemia adalah kelainan darah  di mana produksi hemoglobin kurang dari jumlah normal. Kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik.

5. Gangguan sumsum tulang belakang

Penyebab nilai hemoglobin tinggi lainnya adalah akibat adanya masalah pada sumsum tulang belakang.

Gangguan sumsum tulang belakang dapat berupa anemia aplastik, myelodysplastic syndrome, kanker yang menyerang sumsum (leukimia, limfoma, multiple myeloma, dll). Kerusakan sumsum juga bisa diakibatkan oleh racun, radiasi seperti kemoterapi, infeksi, hingga efek obat-obatan.

6. Penyakit atau radang kronis

Penyakit atau radang kronis seperti gagal ginjal juga bisa menyebabkan nilai hemoglobin menurun.

Gagal ginjal dapat menyebabkan penurunan produksi erythropoietin, hormone yang merangsang produksi sel darah merah oleh sumsum tulang. Hormon ini diproduksi oleh ginjal.

Sama halnya untuk mendeteksi kondisi yang menyebabkan nilai hemoglobin tinggi, beberapa kondisi penyebab hemoglobin rendah juga membutuhkan pemeriksaan lain selain tes hemoglobin untuk memastikannya.

 

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra Kasim

 

Sumber:

  1. Hemoglobin Levels – https://ada.com/hemoglobin-levels/ diakses 20 Maret 2019
  2. Hemoglobin – https://labtestsonline.org/tests/hemoglobin diakses 20 Maret 2019


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait Pendidikan.