Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Tanda Tubuh Sudah Kebanyakan Asupan Gula

Jangan lupa membaca artikel tentang Pendidikan di > Informasi Pendidikan Terupdate.

kue-manis-doktersehat
Photo Source: Flickr/jonathanmcintosh

DokterSehat.Com– Saat libur Lebaran, banyak orang yang secara tidak sadar mengonsumsi gula dalam jumlah banyak. Tak hanya mengonsumsi camilan manis seperti nastar, biskuit, dan lain-lain, kita juga sering mengonsumsi minuman manis menyegarkan. Selain itu, saat kita pergi ke berbagai tempat, tanpa disadari juga mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula. Masalahnya adalah kebiasaan mengonsumsi gula dengan berlebihan bisa menyebabkan dampak yang tidak baik.

Berbagai tanda yang muncul pada tubuh yang menandakan asupan gula berlebihan

Meskipun bisa membuat rasa makanan dan minuman menjadi lebih enak, dalam realitanya konsumsi gula berlebihan bisa memicu kenaikan berat badan, risiko diabetes, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Berikut adalah beberapa tanda jika asupan gula sudah berlebihan yang harus diwaspadai.

  1. Ketagihan yang manis-manis

Semakin sering kita mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula, semakin kita ketagihan dan terus menginginkannya. Hal ini disebabkan oleh gula yang bisa meningkatkan produksi dopamine di dalam otak. Otak yang merasa senang pun terus menagihnya.

Pakar kesehatan Brooke Alpert, MS, RD bahkan menyebut gula sebagai salah satu bahan makanan paling adiktif bagi manusia. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam mengacaukan hormon di dalam tubuh. Dampak ketagihan gula ini bahkan dianggap tak kalah kuat dibandingkan dengan kecanduan merokok.

Melihat fakta ini, jika kita mulai terus menginginkan asupan yang manis-manis, besar kemungkinan hal ini disebabkan oleh asupan gula yang berlebihan.

  1. Perubahan pada indera perasa

Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis ternyata juga akan memberikan pengaruh besar bagi indera perasa dan selera makan kita. Kita akan menganggap rasa lain kurang bisa memberikan kepuasan dan akhirnya terus membuat kita menginginkan asupan yang manis-manis lebih banyak.

Jika kita sudah mulai merasakan perubahan ini pada lidah kita dan menganggap makanan yang kurang manis kurang bisa memberikan rasa puas, besar kemungkinan hal ini dipicu oleh konsumsi gula yang berlebihan.

  1. Tubuh kekurangan energi

Sebenarnya, gula bisa dijadikan sumber energi tubuh, namun pakar kesehatan justru menyebut konsumsi gula dengan berlebihan bisa menyebabkan tubuh menjadi kekurangan energi dan mudah lemas. Hal ini disebabkan oleh terjadinya lonjakan produksi insulin di dalam tubuh demi memetabolisme gula dalam jumlah banyak yang kemudian diikuti dengan penurunan jumlah kadar gula darah dengan drastis. Hal inilah yang membuat tubuh justru menjadi mudah lemas dan lelah.

Pakar kesehatan menyebut tubuh akan terasa lebih berenergi jika kadar gula darah berada dalam kondisi stabil. Jika konsumsi gula berlebihan dan tidak diimbangi dengan konsumsi protein dan serat, maka kadar gula darah akan mudah naik turun dan akhirnya membuat tubuh kurang berenergi.

  1. Mengalami gangguan suasana hati

Tak hanya mempengaruhi energi tubuh, kekacauan kadar gula darah akibat konsumsi gula dengan berlebihan juga akan berimbas pada terganggunya suasana hati dan kondisi mental secara drastis. Bahkan, kita juga akan kesulitan untuk berpikir dengan jernih, berkonsentrasi, hingga mengalami masalah dalam mengingat.

  1. Kenaikan berat badan

Sebenarnya, dampak yang akan paling terasa jika sampai mengonsumsi gula dengan berlebihan adalah mengalami kenaikan berat badan. Hal ini disebabkan oleh tingginya asupan kalori yang dikonsumsi. Jika kita tidak mengimbanginya dengan gaya hidup yang aktif atau rutin berolahraga, maka berat badan tentu akan lebih cepat naik.

Masalahnya adalah sudah menjadi rahasia umum jika kenaikan berat badan bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit berbahaya. Karena alasan inilah sebaiknya memang kita membatasi konsumsi gula agar tidak berlebihan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait Pendidikan.